Di tengah gempuran restoran modern dan cafe kekinian, ternyata masih banyak kuliner otentik yang bertahan dengan kesederhanaan: gerobak legendaris makanan jadul di Jakarta. Mereka tak pakai logo mencolok, tak gencar promosi digital, tapi selalu punya antrean — karena rasa yang tak pernah berubah sejak dulu.
Gerobak-gerobak ini jadi saksi bisu perjalanan rasa Jakarta dari masa ke masa. Bagi banyak orang, mereka bukan sekadar tempat makan, tapi penjaga nostalgia yang menghadirkan kembali cita rasa masa kecil.
Gerobak legendaris tetap dicari karena:
- Rasa yang konsisten, turun-temurun dari generasi ke generasi
- Harga terjangkau, cocok untuk semua kalangan
- Suasana khas, dari panggangan arang hingga suara clak-clak wajan
- Kedekatan emosional, karena sudah jadi bagian hidup warga sejak lama
- Tidak terpaku tren, tapi tetap relevan karena kualitas rasa
Di era serba digital, gerobak jadul memberi pengalaman yang tak bisa disamai — makan dengan hati, bukan sekadar konten.
Berikut deretan gerobak kaki lima yang sudah puluhan tahun beroperasi dan tetap dicari:
Sudah berdiri sejak 1960-an, meskipun kini menempati tempat permanen, dulu dimulai dari gerobak dorong. Kuah kacangnya halus, legit, dan porsinya besar.
Gerobaknya sederhana, tapi antreannya mengular sejak pagi. Kuah kacangnya digiling manual, tahu gorengnya renyah luar lembut dalam.
Gerobak kayu tua dengan tulisan tangan besar. Masih pakai loyang besi dan arang. Topping? Coklat, keju, dan kacang — klasik banget.
Dulu hanya gerobak kecil di trotoar, sekarang punya banyak cabang. Tapi suasana jadul tetap terasa. Menu favorit: roti bakar srikaya & susu hangat.
Berdiri sejak 1970-an. Dulu hanya gerobak kecil di depan toko, sekarang jadi ikon. Kuahnya kental, dagingnya empuk, dan aroma rempahnya kuat.
Di balik gerobak sederhana ini, terdapat cita rasa yang tahan ujian zaman. Beberapa hidangan yang selalu dicari:
- Nasi uduk bungkus daun pisang
Wangi gurihnya khas, dengan bihun goreng, telur balado, dan semur tahu. - Bubur kacang hijau dan ketan hitam
Disajikan hangat dari panci besar, dituang pakai sendok alumunium. - Soto Mie Bogor Gerobakan
Kuah gurih, daging empuk, dan risoles goreng yang lembut. - Gorengan panas ala abang-abang
Tahu isi, bakwan, dan tempe mendoan yang digoreng on the spot. - Es sirup jadul & teh botol dari termos
Dituang langsung ke gelas plastik tipis — sensasi yang sulit dicari di cafe.
Banyak pembeli merasa bahwa gerobak legendaris bukan hanya tempat makan, tapi bagian dari memori hidup mereka — entah itu jajan sepulang sekolah, makan malam bareng keluarga, atau sekadar ngobrol sama abang-abangnya.
Komentar netizen:
“Saya makan ketoprak Ciragil sejak masih SD. Sekarang anak saya juga doyan. Rasanya masih sama.”
– @ketopraklegendaris
“Martabak 78 itu pahlawan midnight snack. Gerobaknya udah bulukan, tapi rasa dan potongannya gak pernah berubah.”
– @martabakklasikjkt
Menariknya, banyak kreator TikTok mulai mengangkat gerobak kaki lima ini sebagai konten nostalgia.
Tagar seperti #JajananJadul, #GerobakLegend, dan #KulinerKlasik ramai beredar, membuktikan bahwa nilai autentik dan sejarah lebih menarik daripada tren instan.
Beberapa gerobak bahkan viral karena tampil seadanya tapi selalu ramai. Estetik bukan karena dekorasi, tapi karena kesederhanaan yang jujur.
Sayangnya, tak semua gerobak legendaris punya generasi penerus. Banyak yang tutup karena usia pemilik sudah lanjut, sementara anak cucu tak melanjutkan usaha.
Namun, kini mulai banyak gerakan kuliner nostalgia yang mengangkat kembali gerobak legendaris — baik melalui dokumentasi digital, kolaborasi dengan UMKM muda, atau inovasi menu tanpa meninggalkan rasa asli.
Gerobak legendaris makanan jadul di Jakarta adalah pengingat bahwa makanan enak tak selalu mahal, tak selalu viral, dan tak selalu tampil sempurna.
Tapi kalau kamu ingin makan dengan hati — dan ingin rasa yang membangkitkan kenangan — carilah gerobak tua yang masih bertahan. Di sanalah, kamu akan temukan kehangatan sesungguhnya.
Rekomendasi:
Mulai dari Gado-Gado Bonbin untuk rasa klasik, lalu coba Ketoprak Ciragil atau Martabak Bangka 78 saat malam. Jangan lupa bawa uang tunai dan waktu santai — karena rasanya akan menempel di ingatan.
Sumber Referensi:
- TikTok: @gerobaklegendaris
- DetikFood: 5 Gerobak Kuliner Legendaris Jakarta
- IDNTimes: Kuliner Jalanan Jadul yang Masih Eksis di Jakarta